Sebagai bagian dari kebutuhan pelaksanan proyek “Conserving Priortity Habitats in the Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatra”, KfW sebagai lembaga donor mensyaratkan kewajiban penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Management Plan/ESMP) sebagai panduan bagi pelaksanaan proyek dalam mengatasi, mengurangi, atau menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi terhadap lingkungan dan masyarakat serta upaya penanganannya. Sebelum penyusunan dokumen tersebut, perlu dilakukan pelatihan mengenai rencana pengelolaan lingkungan dan sosial dan penyusunan rencana kerja kajian di tingkat desa yang menjadi sasaran lokasi program.
Penyusunan dokumen ESMP merupakan kewajiban konsorsium pelaksana proyek, yaitu WCS-IP, WWF Indonesia, dan Yayasan Badak Indonesia. Pelaksanaan kegiatan penyusunan ESMP akan dilakukan oleh konsultan dan fasilitator independen untuk memperkuat objektifitas hasil kajian.
Untuk memberikan nilai tambah dan dalam kerangka peningkatan kapasitas pengelola kawasan konservasi pada kelola kerja bersama masyarakat, telah dilakukan pelatihan metode penyusunan dokumen ESMP yang melibatkan staf dari mitra yang terlibat dalam konsorsium serta petugas TNBBS. Pelatihan dilakukan tanggal 21 s/d 22 Februari 2018 bertempat di Hotel Gisting 21, Kec. Gisting Kab. Tanggamus. Tujuan dari pelatihan ini peserta diharapkan dapat mengetahui dan memahami metode Penyusunan ESMP dengan indikator yaitu dapat mengidentifikasi dan mendokumentasikan resiko dampak sosial dan lingkungan dari pelaksaan kegiatan proyek, kemudian dapat mengidentifikasi upaya mitigasi untuk merespon dampak negatif yang terjadi, termasuk kesempatan untuk pengembangan dampak positif.
Pelatihan diikuti oleh 22 orang peserta dari WCS IP, WWF Indonesia, Yayasan Badak Indonesia, Penyuluh dari Balai TNBBS, dan fasilitator independen yang direkrut khusus untuk penyusunan ESMP. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Besar TNBBS, Bapak Agus Wahyudiono.
