Bowling for Rhinos Tahun 2018

Highlight
WhatsApp Image 2018-04-24 at 12.40.11 (1)
Tim BfR dan IRF sampai di Jakarta, Indonesia

The American Association of Zoo Keeper (AAZK) merupakan organisasi penjaga satwa kebun binatang di Amerika Serikat. Beberapa anggota AAZK melakukan penggalangan dana yang disebut “Bowling for Rhinos atau BfR” untuk membantu menyelamatkan badak-badak di Indonesia. Donasi mereka (melalui IRF) digunakan untuk mendukung operasional RPU dan ILEU YABI di TNBBS, TNWK dan TNUK, serta SRS di TNWK. IRF memberikan award kepada para pemenang penggalangan dana terbanyak untuk ikut dalam sebuah perjalanan dalam meninjau habitat badak langsung yang disebut Bowling for rhino trips. Kegiatan ini sudah dilakukan semenjak dari tahun 2005 sampai saat ini.

Pada perjalanan BfR 2018 ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya akan berkunjung ke 3 ( tiga) taman nasional di Indonesia yaitu Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Way Kambas (TNWK). Adapun rencana kunjungan akan dimulai pada tanggal 25 April sampai dengan 3 Mei 2018.

Jumlah peserta perjalanan BfR tahun ini sebanyak 7 orang yaitu Angela Snowie, Christine Bobko, Mandi Makie, Charlie Hyde, Melissa Vindigni, Toni Piccolotti dan Wanda Frazee, serta didampingi oleh Kelly Russo, Catherine Sieffert dan Sectionov (IRF) sebagai koordinator perjalanan.

Perjalanan dimulai dari mengunjungi kawasan TNUK pada tanggal 25 April 2018. Sebelum itu, tim BfR menuju kantor Balai TNUK di Labuhan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di kantor Balai TNUK tim berkesempatan diskusi dengan para staf balai. Setelah itu, tim BfR melanjutkan perjalanan menuju Pulau Handeleum didampingi oleh Rhino Protection Unit (RPU) YABI.

WhatsApp Image 2018-04-27 at 10.31.12
Perjalanan menuju P. Handelueum

RPU YABI merupakan tim yang dioperasikan untuk mencegah upaya perburuan illegal dan gangguan di habitat badak sumatera dan badak jawa. RPU beranggotakan 4 orang terdiri dari seorang ketua unit yang berasal dari Polisi Hutan (PolHut) taman nasional setempat dan 3 orang berasal dari masyarakat sekitar yang telah lulus seleksi dan pelatihan. RPU melaksanakan patroli secara intensif setiap bulannya (≤ 15 hari) dalam kawasan taman nasional. RPU juga terlibat dalam beberapa kegiatan lainnya di Taman Nasional termasuk dalam membantu penanganan kasus kejahatan terhadap kehutanan.

WhatsApp Image 2018-04-27 at 10.28.58
Tim sampai di P.Handeuleum

Menurut release terakhir Balai TNUK 2017, populasi badak jawa sekitar 67 individu. RPU masih mendeteksi kegiatan illegal diantaranya perambahan dan  pembalakan liar, lainnya berupa hasil hutan bukan kayu (burung, lebah madu, ikan, udang) tetapi tidak ditemukan perburuan badak.

Selama berada di P. Handeleum tim BfR melakukan trekking, patroli dan kano bersama dengan RPU. Setelah itu, tim BfR juga mengunjungi Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) dan mendapat penjelasan tentang JRSCA dari  Bapak Muniful (Manajer RPU) dan Bapak Hayani (Koordinator Lapangan JRSCA). Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di depan pos Cilintang JRSCA dan mengunjungi lokasi pengendalian langkap di area JRSCA.

WhatsApp Image 2018-04-26 at 10.31.20
Menaiki Kano di Sungai Cigenter
WhatsApp Image 2018-04-26 at 15.23.17
Penanaman pohon di depan pos Cilintang JRSCA

Setelah menyelesaikan agenda di TNUK tim BfR berangkat menuju Pulau Sumatera. Sebelum itu, tim BfR menginap satu malam di Kota Bogor untuk mengunjungi kantor sekretariat YABI dan mendapat penjelasan tentang kegiatan YABI selama tahun 2017 dari Bapak Widodo S Ramono (Direktur Eksekutif YABI). Foto bersama Tim BfR dan YABI Bogor Head Quarter dilakukan di kantor Yabi Bogor. Kemudian dilanjutkan mengunjungi Kebun Raya  Bogor, membatik motif badak dan berbelanja.

WhatsApp Image 2018-04-28 at 11.05.48
Foto bersama di kantor HQ Bogor
WhatsApp Image 2018-05-03 at 09.04.56
Hasil membatik tim BfR

Pada tanggal 29 April 2018 tim BfR berangkat menuju Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Keesokan harinya, tim mengunjungi kantor Balai Besar TNBBS di Kota Agung. Tim disambut oleh Bapak Ir. Agus Wahyudiyono (Kepala Balai Besar TNBBS) didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Bapak Heru dan Kepala Bidang Teknis Konservasi, Bapak Ismanto. Pada kesempatan ini Bapak Kepala Balai menyampaikan terima kasih atas kunjungan BfR ke TNBBS dan dukungan yang besar kepada Balai Besar TNBBS dalam upaya pelestarian badak sumatera dan habitatnya. Tim BfR dan IRF pun menyampaikan akan terus mendukung upaya TNBBBS bersama YABI agar memberikan hasil yang maksimal dalam kegiatan konservasi badak sumatera.

WhatsApp Image 2018-05-15 at 12.03.17
Presentasi dari tim RPU YABI TNBBS

Seperti kegiatan bowlers tahun-tahun sebelumnya kegiatan dilanjutkan di Rhino Camp 50, Resort Sukaraja Atas, SPTN I Sukaraja BPTN I Semaka. Kegiatan yang padat ini terdiri dari diskusi dan perkenalan interaktif bersama tim RPU YABI TNBBS, pengamatan Tarsius Sumatera (Tarsius bancanus) – Rhino Camp adalah salah satu habitat asli dan home range area persebaran Tarsius Sumatera, jungle track ke air terjun dan melihat bunga padma raksasa (Raflesia arnoldii). Pagi harinya tim diajak untuk melihat langsung simulasi penemuan jejak sekunder badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) oleh tim Survey dn Monitoring RPU BBS melalui temuan – temuan tapak badak, kaisan, pelintiran tanaman, kotoran dan gesekan cula badak, setelah itu tim Bowlers ikut serta membuat plastercast tapak badak. Setelah makan siang tim Bowlers  diajak untuk menaman pohon jenis pakan badak yaitu Pulai (Alstonia scholaris) di “Bukit Bowlers (Bowlers Hills)” yang berada di dalam area Rhino Camp.  Tim BfR sangat senang dengan kegiatan ini, karena dari tangan mereka dapat langsung menanam pohon di TNBBS. Di masa akan datang pohon ini akan tumbuh dan berguna untuk membantu menghijaukan kembali hutan TNBBS. Setelah menanam pohon tim BfR segera menuju Suaka Rhino Sumatera (SRS) dan RPU di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan jarak tempuh 6 (enam) jam dari TNBBS . Pukul 8 malam, tim Bowlers akhirnya tiba di SRS dan langsung beristirahat.

WhatsApp Image 2018-05-15 at 11.55.44
Simulasi pencarian jejak badak dan pembuatan plastercast tapak badak oleh tim survey dan monitoring RPU BBS

SRS merupakan upaya penangkaran yang termasuk ke dalam Strategi Konservasi Badak Indonesia. Suaka badak memiliki kawasan yang luas dan alami dimana badak dapat hidup dengan baik namun perkembangbiakannya dapat dikelola. Adapun maksud dibangunnya penangkaran adalah untuk mendapatkan dan meningkatkan kelahiran anak-anak badak yang sehat sebanyak mungkin dalam kondisi yang aman, melalui upaya pengamatan dan penelitian. Pemeliharaan dan penangkaran badak juga merupakan ”insurance“ atau jaminan keberadaan badak selain berfungsi sebagai sarana peningkatan kepedulian masyarakat terhadap  kelestarian badak sumatera. Tujuan jangka panjangnya adalah mengembalikan badak-badak hasil pengembangbiakan ke alam aslinya sebagai upaya pelestarian spesies terancam punah ini. Upaya penangkaran ini berhasil memiliki 2 anak hasil perkawinan Ratu dengan Andalas. Kelahiran Andatu tahun 2012 merupakan keberhasilan pertama setelah 124 tahun di Asia. Setelah kelahiran Andatu tahun 2012, SRS di tahun 2016 kembali membuktikan dapat mengembangbiakan satwa yang sangat langka ini dengan lahirnya badak Delilah.

WhatsApp Image 2018-05-16 at 06.37.14
drh.Zulfi tengah menjelaskan kebutuhan pakan badak yang diperlukan setiap harinya

Selama kunjungan di SRS selama 2 (dua) hari tim BfR berkunjung ke 7 (tujuh) kandang badak di SRS dan ikut serta beraktivitas dengan pemelihara badak (keeper) seperti memandikan badak Harapan, memberi makan Badak Ratu dan Delilah hingga membersihkan kandang perawatan, tim Bowlers juga diajak untuk melihat kemajuan pembangunan perluasan SRS #2. Para dokter hewan pun menjelaskan bagaimana kesejahteraan badak di SRS sangat diutamakan. Setelah makan siang dan presentasi singkat tentang aktivitas selama 1 (satu) tahun oleh RPU Way Kambas, tim Bowlers langsung diajak tim patroli RPU Way Kambas untuk berpetualang menyusuri sungai menggunakan kapal patroli dan mendapatkan simulasi penggunaan dan pemusnahan jerat satwa mamalia besar. Selama perjalanan menyusuri sungai tim Bowlers melakukan pengamatan satwa disepanjang sungai Way Kanan.

WhatsApp Image 2018-05-15 at 11.56.32
Kunjungan ke kandang badak Delilah dan Ratu
WhatsApp Image 2018-05-16 at 06.42.19
Tim Bowlers bersama staf SRS

Selama kunjungan, tim Bowlers selalu mengambil gambar dan video untuk memberitahu para penyandang dana tentang progres dan hasil yang dicapai berkat bantuan dari para donatur. Mereka pun mengambil salah satu plastercast badak sumatera TNBBS untuk kembali dilelang di pameran dan hasilnya dapat disalurkan kembali untuk terus dapat  mendukung upaya konservasi badak Indonesia.

WhatsApp Image 2018-05-16 at 06.38.36
Susur sungai Way Kanan untuk simulasi patroli air sambil pengamatan satwa disekitar sungai
WhatsApp Image 2018-05-16 at 06.40.33
Simulasi pembersihan jerat satwa mamalia besar di Camp D1

No results found.
Menu