Wakil Menteri Kehutanan Tinjau Kesiapan Lokasi Operasi Merah Putih Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Pandegelang, Banten. Pada tanggal 15 Juli 2025, Wakil Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Bapak dr. Sulaiman Umar Sidiq, melakukan kunjungan langsung ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) untuk meninjau kesiapan lokasi pelaksanaan Operasi Merah Putih, sebuah program strategis yang bertujuan untuk melakukan translokasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) demi menyelamatkan spesies yang kian kritis jumlahnya di alam.

Kunjungan ini menjadi salah satu bagian penting dalam tahap awal pelaksanaan program konservasi berbasis habitat. Operasi Merah Putih merupakan upaya bersama lintas sektor untuk memastikan keberlangsungan hidup badak jawa melalui pengembangan habitat baru yang aman, terkendali, dan sesuai dengan standar konservasi spesies global.

Turut hadir dalam rombongan tersebut pejabat tinggi dari Kementerian Kehutanan, antara lain:

  • drh. Indra Eksploitasia, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM),

  • Nunu Anugrah, S.Hut., M.Sc., Direktur Konservasi Spesies dan Genetik (KSG),

  • U. Mamat Rahmat, S.Hut., MP, Sekretaris BP2SDM,
    beserta jajaran teknis lainnya.

Rombongan disambut langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Bapak Ardi Andono, S.TP., M.Sc., serta didampingi oleh tim dari Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan mitra konservasi lainnya. Rangkaian kunjungan dimulai dari pengamatan satwa di Cidaon, peninjauan jalur patroli di Gardu Buruk, hingga mengunjungi fasilitas Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Tamanjaya.

Salah satu momen penting dalam kunjungan ini adalah peninjauan area paddock, yaitu zona semi-alami yang digunakan sebagai tempat adaptasi sementara bagi Badak Jawa. Kegiatan di JRSCA juga diisi dengan atraksi unit K9, peninjauan ruang observasi, serta penanaman pohon sebagai simbol komitmen pelestarian.

Sebagai penanda dimulainya rangkaian kegiatan konservasi ini, Wakil Menteri Kehutanan turut melakukan simbolisasi peresmian dengan memecahkan gerabah, tindakan simbolik yang melambangkan awal baru bagi upaya penyelamatan Badak Jawa di habitat alaminya.

Upaya ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup salah satu satwa paling langka di dunia. Melalui langkah-langkah nyata di lapangan, diharapkan populasi Badak Jawa dapat meningkat dan tetap lestari untuk generasi mendatang.

Salam lestari! Salam konservasi untuk alam Indonesia!

Menu