+62 251 - 8380832
info@badak.or.id
flagIndonesia
flagEnglish
Facebook
Twitter
YouTube
Yayasan Badak IndonesiaYayasan Badak Indonesia
  • Home
  • What We Are
    • About Us
    • Merchandise
    • Gallery
    • Contact
  • What We Do
    • Sumatran Rhino Sanctuary (SRS)
    • Research and Education
    • Semi In-Situ Captive Breeding
    • Law Enforcement
    • Protection Program
    • Expansion of Sumatran Rhino Sanctuary
  • News & Facts
    • Javan Rhino
    • Sumatran Rhino
    • Highlight
    • Facts
    • News
    • Report
    • Press Coverage
    • Press Release
  • How You Can help
  • Job Vacancies

Pentolan Pemburu Gading Gajah dan Cula Badak Afrika di Ekstradisi ke Amerika Serikat

February 9, 2021UncategorizedYayasan Badak Indonesia

20210125210958

Selasa, 26 Januari 2021 | 04:16 WIB

NEW YORK, KOMPAS.TV – Seorang warga Kenya diekstradisi ke Amerika Serikat dan tiba hari Senin (25/01/2021) untuk menghadapi dakwaan penyelundupan cula badak dan gading gajah afrika, berikut tuduhan pembantaian atas satwa liar yang terancam kepunahan, demikian dilansir AFP, Selasa (26/01/2021).

Jaksa penuntut federal di New York, Amerika Serikat mendakwa Mansur Muhamamad Surur, 60 tahun, terlibat pembantaian 35 badak dan lebih dari 100 gajah afrika.

Surur adalah satu dari empat orang yang dituding menyelundupkan 10 ton (10,000 kilogram) gading gajah dan 190 kilogram cula badak senilai 7 juta dollar AS, atau setara dengan 101 miliar Rupiah.

20210125211124
Aparat di Kenya Afrika memperlihatkan hasil sitaan perburuan dan penyelundupan gading gajah dan cula badak (Sumber: AFP)

Empat orang tersebut dituding berkomplot untuk menyelundupak gading gajah dan cula badak dari berbagai negara Afrika untuk dijual ke pembeli di Amerika Serikat dan Asia Tenggara antara Desember tahun 2012 hingga Mei 2019.

Komplotan ini menyembunyikan selundupan mereka diantara berbagai patung dan topen afrika yang dikirimkan ke AS.

Yang lebih parah, Surur juga mendapaat tuduhan pencucian uang serta distribusi heroin, dimana tuduhan tersebut bisa membuat Surur mendapat hukuman penjara seumur hidup.

Dua orang anggota komplotan Surur, seorang warga Liberia dan seorang warga Guinea ditangkap tahun 2019 sementara satu orang lagi berhasil kabur.

International Union for Conservation of Nature IUCN mengatakan, perburuan membuat populasi gajah afrika anjlok selama satu dekade terakhir. IUCN adalah lembaga yang mencatat dan mengkoordinasi penyelamatan satwa-satwa terancam punah di seluruh dunia yang juga bergerak di Indonesia.

Pembantaian gajah dan badak dipicu tingginya permintaan cula badak di Asia, dimana harga cula badak dihargai sangat tinggi untuk jumlah yang sangat kecil karena dianggap punya khasiat pengobatan.

Padahal, komposisi cula badak hanyalah Keratin, sama persis dengan komposisi kuku manusia dan binatang lain, serta tidak punya manfaat medis apapun bagi tubuh.

Di Indonesia, IUCN juga bekerja membantu pemerintah Indonesia dalam operasi penyelamatan Badak Sumatera yang saat ini menurun drastis populasinya.

Badak Sumatera secara ilmiah diidentifikasi hanya hidup di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Way Kambas Lampung, serta diduga memiliki sedikit populasi di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.

Secara keseluruhan, jumlah Badak Sumatera (Dicerhorinus sumatrensis) di Indonesia kurang dari 80 ekor dan hidup terserak dalam enklave-enklave terpisah.

Hal tersebut menurut para ilmuwan, hanyalah menunggu kematian bila tidak segera diselamatkan dan dikumpulkan di habitat asli mereka.

Selain karena perburuan di masa lalu, penurunan drastis populasi Badak Sumatera di Indonesia disinyalir karena mengecilnya secara drastis habitat alami mereka akibat perambahan dan penjarahan hutan.

Penulis : Edwin Shri Bimo

Recent Posts

  • Pentolan Pemburu Gading Gajah dan Cula Badak Afrika di Ekstradisi ke Amerika Serikat
  • Mr Widodo Sukohadi Ramono, Indonesian Central Figure in Rhino Conservation, Passed Away
  • Tokoh Konservasi Badak Indonesia, Bapak Widodo S. Ramono, Meninggal Dunia
  • Totalitas Widodo S. Ramono Untuk Badak Sumatera
  • Sosialisasi Rencana Aksi Darurat Penyelamatan Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas

Archives

  • February 2021
  • December 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • December 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015

Categories

  • Facts
  • Highlight
  • News
  • News & Facts
  • Newsletter Articles
  • Press Coverage
  • Press Release
  • Report
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • WordPress.org
Yayasan Badak Indonesia (YABI) Jl. Bima IV No. 10 Bumi Indraprasta I, Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, 16153
+62 251 - 8380832
+62 251 - 8380832
info@badak.or.id
Facebook
Twitter
Google+
http://zhzh.info/publ/9-1-0-15583
© 2015 , Yayasan Badak Indonesia (YABI). All rights reserved.

Developed by