Peringatan Hari Badak Sedunia (HBS) atau World Rhino Day (WRD) yang jatuh pada tanggal 22 September setiap tahunnya, pertama kali diinisiasi oleh WWF Afrika Selatan pada tahun 2010. Peringatan Hari Badak Sedunia pada waktu itu bertujuan untuk mengajak seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kebun-kebun binatang, tempat-tempat perlindungan (sanctuary), serta seluruh anggota masyarakat lintas negara yang peduli secara bersama-sama meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan untuk menyelamatkan 5 spesies badak yang ada di dunia dan sangat terancam punah akibat perburuan, perdagangan satwa dan bagian-bagian tubuhnya, dan pengrusakan habitat badak.
Seiring berjalannya waktu, peringatan HBS terus tumbuh berkembang menjadi suatu fenomena global, yang mempersatukan Lembaga Swadaya Masyarakat, kebun-kebun binatang, pengusaha dan organisasi-organisasi terkait lainnya serta perorangan yang peduli terhadap konservasi badak di seluruh penjuru dunia.
Pada tahun 2015 perayaan HBS di Indonesia dilakukan di berbagai daerah dan oleh berbagai organisasi terutama organisasi yang berkepentingan dengan usaha penyelamatan badak Jawa dan badak Sumatera seperti WWF Indonesia, WCS Indonesia, Yayasan Badak Indonesia dan organisasi lainnya. Yayasan Badak Indonesia yang merupakan yayasan nirlaba yang bergerak dalam usaha melestarikan badak jawa dan badak sumatera di Indonesia, menyambut peringatan Hari Badak Sedunia ini dengan mengadakan berbagai rangkaian kegiatan sebagai berikut:
Perayaan syukuran 7 bulan kehamilan badak betina Ratu di Suaka Rhino Sumatera (SRS)
Pada tahun 2012, perayaan HBS pada saat itu dirasakan sangat istimewa, karena pada tahun tersebut telah lahir anak badak sumatera yang bernama “ANDATU” dari ibu badak “Ratu” dan ayah badak “ANDALAS” di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas, Lampung.
Kini sang induk badak “Ratu” tengah hamil 8 bulan dan sebagai tanda syukur terhadap kehamilannya, pada tanggal 20 September 2015 diadakan acara syukuran kehamilan Ratu di SRS. Acara syukuran bertepatan dengan perayaan Hari Badak Sedunia atau “World Rhino Day” yang jatuh pada tanggal 22 September 2015. Acara syukuran dihadiri oleh Kantor Balai TNWK, staff YABI dan pemuka masyarakat sekitar kawasan TNWK, acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Bapak Antonius Vevri, Kepala Seksi SPTN III Kuala Penet, mewakili kantor Balai TNWK.
Peringatan Hari Badak Sedunia di TNBBS.
Peringatan Hari Badak Sedunia 2015 di TNBBS dilaksanakan pada tanggal 20 September 2015 di Lampung Barat bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Lampung Barat yang ke-24. Peringatan HBS dilakukan secara bersama-sama antara Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Yayasan Badak Indonesia, WWF Indonesia, dan WCS Indonesia. Perayaan peringatan HBS 2015 dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Lampung Barat mengenai keberadaan dan meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap badak sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada acara ini yaitu :
Kegiatan ini di buka oleh Bupati Lampung Barat, Bapak Drs. Mukhlis Basri dan Kepala Balai Besar TNBBS, Bapak Ir. Timbul Batubara MSi beserta pejabat struktural lainnya. Kegiatan sepeda santai ini terbagi menjadi 2 kategori, kategori dewasa dan kategori pemula atau anak-anak. Kategori dewasa diikut oleh lebih dari 200 orang dengan rute Lapangan Merdeka-Kubu Perahu dan berakhir di halaman Kantor Bupati Lampung Barat sedangkan untuk pemula atau anak-anak diikuti oleh 300 orang dengan rute Lapangan Merdeka kemudian berputar di dalam kota dan berakhir di halaman Kantor Bupati Lampung Barat.
Peserta jalan sehat yang diikuti oleh ribuan peserta
Kegiatan jalan sehat ini diikuti oleh sekitar 1000 peserta, rute yang dipakai sama dengan kegiatan sepeda santai yaitu Lapangan Merdeka dan berakhir di halaman Kantor Bupati Lampung Barat.
Lomba mewarnai ini bertemakan badak. Terbagi menjadi 2 kategori siswa, kategori yang pertama berumur 5-8 tahun dan kategori kedua berumur 9-12 tahun. Peserta yang mengikuti lomba ini cukup banyak diperkirakan 200 orang lebih. Pemenang dari lomba mewarnai ini mendapatkan tropi dan hadiah hiburan.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 orang, dilakukan oleh para ibu-ibu dengan material tas blacu dan cat sablon / akrilik. Tas ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik saat berbelanja sehingga lebih ramah lingkungan dan mengurangi sampah plastik.
Dalam kegiatan ini memamerkan potensi kawasan TNBBS, dalam pameran ini juga ditampilkan tengkorak satwa seperti badak sumatera, harimau, rusa dan tapir serta jenis alat yang digunakan pelaku perburuan.
Pojok selfie adalah tempat untuk berfoto bersama maskot badak dengan background foto badak dalam ukuran sebenarnya. Peserta yang datang nantinya diwajibkan mengunggah fotonya melalui facebook/ Instagram/ Twitter dengan hashtag #haribadak.
Kegiatan ini adalah kegiatan ceramah atau pencerahan oleh dai kondang (ust. Mumuy), kegiatan dilakukan disela-sela kegiatan yang ada.
Peringatan Hari Badak Sedunia di Bundaran HI (Car Free Day) Jakarta
Peringatan HBS juga dirayakan di Bunderan Hotel Indonesia pada tanggal 27 September 2015 oleh Yayasan Badak Indonesia (YABI) bersama dengan Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga didukung oleh TFCA Sumatera dan Mongabay Indonesia. Perayaan HBS yang bertepata dengan “Car FreeDay” makin semarak dengan keterlibatan beberapa mahasiswa Universitas Nasional (UNAS) jurusan biologi. Perayaan peringatan HBS ini dilakukan untuk menarik perhatian dan melibatkan masyarakat luas, khususnya awak media massa agar dapat meliput dan menyebarluaskan bahwa badak sumatera dan badak jawa perlu sama-sama kita lindungi keberadaannya.
Peringatan Hari Badak Sedunia di TN. Ujung Kulon.
Peringatan perayaan Hari Badak Sedunia di Taman Nasional Ujung Kulon diselenggarakan pada tanggal 27 September 2015 oleh Yayasan Badak Indonesia bersama dengan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Peringatan HBS diawali dengan acara sarasehan yang diharidiri oleh 30 tokoh masyarakat, aparat Desa Ujung Jaya dan Taman Jaya Ujung Kulon. Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat pentingnya hewan badak. Acara dilanjutkan dengan lomba mewarni gambar badak bagi murid Sekolah Dasar. Lomba mewarnai ini diikuti oleh 47 peserta dari SD Ujung Jaya 1, SD Ujung Jaya 2 dan binaan Taman Bacaan Rumah Tukik.