+62 251 - 8380832
info@badak.or.id
flagIndonesia
flagEnglish
Facebook
Twitter
YouTube
Yayasan Badak IndonesiaYayasan Badak Indonesia
  • Home
  • What We Are
    • About Us
    • Merchandise
    • Gallery
    • Contact
  • What We Do
    • Sumatran Rhino Sanctuary (SRS)
    • Research and Education
    • Semi In-Situ Captive Breeding
    • Law Enforcement
    • Protection Program
    • Expansion of Sumatran Rhino Sanctuary
  • News & Facts
    • Javan Rhino
    • Sumatran Rhino
    • Highlight
    • Facts
    • News
    • Report
    • Press Coverage
    • Press Release
  • How You Can help
  • Job Vacancies

Bimbingan Teknis Monitoring Survei Trajectory (Lacak Badak) dalam Upaya Penyelamatan Badak Sumatera

February 20, 2019News

Perwakilan sebanyak 34 orang tim survei badak dari Aceh, Lampung, dan Kalimantan berkumpul pada tanggal 14 -18 Februari 2019 di Taman Nasional Way Kambas, Lampung untuk mendapatkan Bimbingan Teknis Monitoring Survei Trajectory (Lacak Badak) dalam upaya penyelamatan badak Sumatera. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Taman Nasional Way Kambas, YABI, dan IUCN dengan dukungan dana Aliansi SR Rescue Project memberikan pelatihan bagi tim survei dari YABI, WWF, WCS, ALERT, FKL, Balai Taman Nasional Way Kambas, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur.

DSC_0055

Peserta kegiatan bimtek

Pada kegiatan Bimbingan Teknis ini, pemahaman dan keterampilan peserta dalam menemukan badak dengan metode survei trajectory akan ditingkatkan. Metode trajectory atau metode lacak badak ini digunakan untuk memastikan keberadaan badak dan rona lingkungan alam guna membantu penentuan langkah selanjutnya. Selain itu, peserta juga dipaparkan mengenai pentingnya upaya penyelamatan badak Sumatera yang tertuang dalam Rencana Aksi Darurat Penyelamatan Badak Sumatera 2018-2021, kebijakan pemerintah dalam hal perlindungan satwa liar, serta ekologi dan perilaku badak Sumatera.

“Harapannya melalui pelatihan ini kemampuan tim untuk menganalisis tanda keberadaan badak di habitat alami semakin meningkat, baik dari tanda alam dan jejak,” kata drh. Indra Exploitasia, M.Si., Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selaku pembuka acara. “Ketika kita tahu persis jumlah badak dan lokasi hidup mereka, maka bisa dilakukan intervensi yang sesuai.”

DSC_0037

Bimtek dibuka secara resmi oleh drh. Indra Exploitasia, M.Si., Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH)

Menurut Subakir, Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, badak Sumatera harus segera diselamatkan karena kondisi saat ini sangat kritis dengan jumlah kurang dari 100 individu.

Kehilangan habitat, perburuan, dan laju perkembangbiakan yang rendah merupakan ancaman utama bagi keberlangsungan spesies ini.

DSC_0044

“Kondisi mereka semakin bertambah kritis karena jumlahnya yang sedikit tersebar pada berbagai lokasi yang terisolasi, sehingga di beberapa kantong populasi pertemuan antara badak untuk kawin sulit terjadi. Kemudian, ditambah dengan perilaku perkembangbiakannya yang sangat spesial dibandingkan satwa lain: badak betina memiliki masa subur yang singkat dan tidak selalu menginginkan perkawinan walau bertemu badak jantan,” kata Widodo S. Ramono, Direktur Eksekutif YABI.

Sebagai respon terhadap kondisi kritis populasi dan habitat badak Sumatera di habitat alamnya, disusun Rencana Aksi Darurat (RAD/Emergency Action Plan) Penyelamatan Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) 2018-2021.

“Salah satu rekomendasinya adalah dengan mengonsolidasikan kantong-kantong populasi yang berjumlah kurang dari 15 individu dan terpisah-pisah menjadi kantong populasi yang lebih besar dalam suaka badak, ungkap Indra Exploitasia. “Sementara pada kantong populasi di atas 15, akan fokus pada proteksi habitat.”

DSC00030

Bapak Widodo S Ramono, Direktur Eksekutif YABI sebagai narasumber menjelaskan tentang Ekologi dan Perilaku Badak Sumatera

 

kubangan

Ketika menemukan jejak badak, peserta mengamati dan mengukur besar jejak yang ditemukan.

Recent Posts

  • Seleksi Terbuka – Pengisian Jabatan Pimpinan Ketua Pengurus/Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI)
  • Pentolan Pemburu Gading Gajah dan Cula Badak Afrika di Ekstradisi ke Amerika Serikat
  • Mr Widodo Sukohadi Ramono, Indonesian Central Figure in Rhino Conservation, Passed Away
  • Tokoh Konservasi Badak Indonesia, Bapak Widodo S. Ramono, Meninggal Dunia
  • Totalitas Widodo S. Ramono Untuk Badak Sumatera

Archives

  • April 2021
  • February 2021
  • December 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • December 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015

Categories

  • Facts
  • Highlight
  • News
  • News & Facts
  • Newsletter Articles
  • Press Coverage
  • Press Release
  • Report
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • WordPress.org
Yayasan Badak Indonesia (YABI) Jl. Bima IV No. 10 Bumi Indraprasta I, Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, 16153
+62 251 - 8380832
+62 251 - 8380832
info@badak.or.id
Facebook
Twitter
Google+
http://zhzh.info/publ/9-1-0-15583
© 2015 , Yayasan Badak Indonesia (YABI). All rights reserved.

Developed by