Proses komunikasi diperlukan dalam pengelolaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) terkait dengan aspek-aspek penyadaran publik, dan dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan yang dapat dikembangkan yaitu kegiatan mendongeng kepada anak-anak seperti yang dilakukan oleh Bapak Samsudin (penggiat pendidikan anak) dari Rumah Baca Bumi Pertiwi di Indramayu. Mendongeng adalah wahana yang sangat penting untuk menyebarkan informasi dengan cara yang menarik, terutama jika informasi tersebut diperuntukkan bagi anak-anak.
Pada 7-9 April 2016 diselenggarakan kegiatan mendongeng di sekolah-sekolah sekitar kawasan TNBBS oleh balai bersama mitra (WCS-IP, WWF-BBS, RPU-YABI, Alert) dan Bapak Samsudin. Kegiatan mendongeng tersebut dikemas dalam perjalanan mengendarai sepeda oleh Bapak Samsudin dari Jakarta menuju Jambi dengan rute Jakarta–Serang–Banten–Lampung–Bengkulu–Jambi yang dilaksanakan tanggal 1-22 April 2016.
Bapak Samsudin tiba di perbatasan Gisting – Kotaagung dan disambut oleh tim sepeda dari BBTNBBS, WCS-IP, WWF-BBS, RPU-YABI dan komunitas sepeda GOSKA serta dikawal menuju kantor BBTNBBS di Kotaagung
Pada 8 April 2016 kegiatan mendongeng dilaksanakan di SD Negeri 3 Sedayu (Tumpak Bayur) Pekon Sedayu Kecamatan Semaka yang diikuti 50 siswa/siswi. Kemudian kegiatan dilanjutkan pada 9 April 2016 di SD IT Teladan-Kotaagung Kec. Kotaagung Kabupaten Tanggamus sekaligus sebagai rangkain kegiatan silahturahmi dan unjuk kreasi dengan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 700 siswa/siswi.
Balai Besar TNBBS dan mitra sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan mendongeng dengan menggunakan sarana berupa wayang kardus yang dilakukan oleh Bapak Samsudin khususnya tentang Batra (badak sumatera) di TNBBS. Kegiatan ini bukan saja untuk mengkampanyekan pelestarian badak sumatera di TNBBS tetapi juga untuk melestarikan budaya mendongeng yang mulai ditinggalkan.
Satu hal yang luar biasa dan juga menginspirasi kita semua, kegiatan tersebut dilakukan Bapak Samsudin dengan mengendarai sepeda sebagai bentuk kampanye untuk mengurangi emisi kendaraan. Seperti kita ketahui, bahwa setiap tanggal 22 April setiap tahunnya diperingati sebagai hari bumi. Semoga melalui seluruh rangkaian kegiatan tersebut masyarakat dapat memahami pesan-pesan konservasi sebagai penghormatan terhadap alam dan lingkungan, Bapak Samsudin mendapatkan keberkahan atas upaya yang telah dilakukan dan semoga selamat sampai tujuan.